Sabtu, 20 April 2013

Ditemukan Lagi, Planet yang Mungkin Bisa Dihuni Manusia

Ditemukan Lagi, Planet yang
Mungkin Bisa Dihuni Manusia
Tapi, planet ini sangat jauh dari
Bumi.
Planet-planet yang berpotensi mirip
Bumi
Ita Lismawati F. Malau | Minggu,
21 April 2013, 05:02 WIB
VIVAnews - Di tengah berbagai
kekacauan yang terjadi di Bumi,
sejumlah peneliti menemukan
harapan adanya planet yang
mungkin bisa dihuni manusia.
Sejauh ini, tiga planet dinilai jadi
kandidat terbaik yang diduga
memiliki habitat, di luar sistem tata
surya. Tapi, mereka sangat jauh
dari Bumi.
Dalam pengumuman, Kamis 18
April lalu, peneliti menyebut planet
itu adalah Kepler-62e, Kepler-62f,
dan Kepler-69c. Satelit Kepler milik
Badan Antariksa Amerika (NASA)
menemukan trio planet ini saat
mengamati lebih dari 150.000
bintang dengan harapan
menemukan planet mirip Bumi,
demikian dilaporkan CNN.
Dua planet --Kepler-62e dan
Kepler-62f-- merupakan objek
penelitian utama dari ilmuwan dan
hasilnya diterbitkan di jurnal
Science, Kamis lalu. Keduanya
merupakan bagian dari sistem tata
surya dengan lima planet. Induk
tata surya atau bintang sistem ini
dinamai Kepler-62 dan mirip
Matahari.
Planet ketiga diduga juga
berpotensi bisa dihuni, tapi tidak
diteliti dalam studi Science.
Penelitian planet ini dan sistemnya
itu dipublikasikan di The
Astrophysical Journal.
Tiga planet ini terletak pada "zona
habitat". Zona habitat merupakan
jarak planet dengan bintangnya
yang seperti Bumi terhadap
Matahari.
"Dengan temuan ini, semakin
banyak kami menemukan planet
seperti Bumi. Bumi jadi kurang
spesial," kata Thomas Barclay,
ilmuwan Kepler di Bay Area
Environmental Research Institute,
Sonoma, California.
Meski begitu, manusia masih harus
berpikir keras bagaimana cara ke
sana. Jarak Bumi dengan Bintang
Kepler-62 saja 1.200 tahun cahaya.
Sementara itu, jarak Bumi ke
Bintang Kepler-69, yang jadi pusat
Kepler-69c, adalah 2.700 tahun
cahaya. Satu tahun cahaya adalah
jarak yang ditempuh cahaya dalam
ruang hampa selama setahun.
Mendekati 6 triliun mil.
Seperti apa planet-planet itu?
Kepler-62f kemungkinan lebih
berbatu dan kecil kemungkinan
planet itu terbuat dari gas, kata
William Borucki, peneliti utama
Kepler di NASA Ames Research
Center.
Lebih besar 40 persen dibanding
Bumi, planet ini dinilai paling
potensial mirip planet Bumi.
Planet ini, menurut Borucki,
kemungkinan berbatu, dengan
kutub yang dilengkapi daratan dan
air. Planet ini mengorbit
bintangnya dalam 267,3 hari,
hampir sama dengan Bumi.
Jika Anda berdiri di atas Kepler-62f,
bintang di langit akan terlihat lebih
besar ketimbang penampakan
Matahari dari Bumi. "Level
pencahayaan sama seperti saat
berjalan di atas Bumi saat
mendung," jelas Borucki.
Sementara itu, Kepler-62e
diperkirakan 60 persen lebih besar
dari Bumi dan lebih dekat ke
bintang dibanding Kepler-26f.
Kemungkinan, imbuhnya, planet ini
adalah "dunia air" dengan
mayoritas terdiri atas lautan yang
dalam. Dia mengitari bintangnya
satu putaran dalam 122,4 hari.
"Semua planet yang kami temukan
itu sedikit berbeda dengan planet-
planet yang ada di tata surya kita,"
kata Borucki.
Selanjutnya, Kepler-69c memiliki
ukuran 70 persen lebih besar dari
Bumi. Kemungkinan, planet ini pun
merupakan dunia air dengan lautan
dalam. Planet ini menarik perhatian
peneliti, karena dia merupakan
planet terkecil yang mengorbit di
zona habitat.
Barclay menjelaskan, kemungkinan
planet itu bukan planet bebatuan
dan lebih hangat dari Bumi, mirip
Venus. "Kalaupun ada kehidupan di
sana, kemungkinan tidak akan sama
dengan apa yang kami temukan di
dunia ini," imbuhnya. (art)
© VIVA.co.id