Minggu, 26 Mei 2013

13 Kerugian Lain dari Merokok


Seperti yang sering kita dengar
kalau merokok dapat menurunkan
kualitas kerja jantung dan paru-
paru. Selain itu, juga meningkatkan
risiko gairah seksual, menapouse
dini, masalah reproduksi, kanker,
dan penyakit serius lainnya.
Namun sadarkah Anda kalau
merokok juga dapat menimbulkan
masalah lain yang kelihatannya
sederhana dalam tubuh kita?
Misalnya saja, Anda akan terlihat
lebih tua dengan merokok.
Berikut ini 13 kerugian lain yang
sering diabaikan para perokok aktif
dari kebiasaannya merokok:
Terlihat Lebih Tua
Jika Anda ingin terlihat lebih tua,
merokoklah. Nikotin dan asap rokok
juara membuat perubahan pada
kulit, gigi, dan rambut Anda.
Aktivitas ini juga memengaruhi
segala sesuatu mengenai kesuburan
Anda yang berhubungan dengan
kekuatan jantung, paru-paru, dan
tulang.
Kulit Pucat
Merokok merampas oksigen dan
nutrisi dari kulit Anda. Itulah yang
menyebabkan mengapa perokok
terlihat pucat. "Pada perokok muda,
kita biasanya melihat banyak warna
kulit yang tidak merata," kata
Dermatolog Jonette Keri, MD,
dari University of Miami Miller
School of Medicine .
Kulit Kendur
Ada lebih dari 4.000 bahan kimia
dalam asap tembakau dan banyak
dari mereka memicu perusakan
kolagen dan elastin. Kedua hal ini
adalah serat yang memberikan kulit
Anda kekuatan dan elastisitas.
Merokok atau bahkan berada di
sekitar asap rokok dapat,
"menurunkan blok bangunan kulit,"
kata Keri. Konsekuensinya, termasuk
kulit kendur dan keriput.
Bercak Kulit
Seiring bertambahnya usia, biasanya
di kulit, umumnya wajah dan lengan,
mulai keluar bintik-bintik atau
bercak berwarna gelap. Selain bisa
disebabkan oleh paparan sinar
matahari, penelitian menunjukkan
perokok lebih rentan memiliki bercak
itu.
Lengan dan Payudara Melorot
Merokok tidak hanya merusak
penampilan wajah, tapi juga sosok
Anda. Seperti, kulit kehilangan
elastisitasnya. Ini termasuk pada
bagian lengan dalam dan payudara.
Para peneliti telah mengidentifikasi
bahwa merokoklah yang
menyebabkan hal itu.
Garis di Sekitar Bibir
Ketika Anda mengisap rokok, mulut
pasti akan berkerut secara dinamis.
Jika dilakukan terus-menerus, bagian
di sekitar bibir akan kehilangan
elastisitas. Inilah yang dapat
menyebabkan garis-garis dalam di
sekitar bibir.
Gigi dan Gusi R usak
Gigi kuning adalah salah satu efek
yang paling terkenal dari merokok
jangka panjang, tetapi kerusakan gigi
tidak berhenti di situ. Orang yang
merokok cenderung mengembangkan
penyakit gusi, bau mulut persisten,
dan masalah kesehatan mulut
lainnya. Perokok juga dua kali lebih
mungkin kehilangan gigi mereka.
Kulit Jari Menguning
Mungkin Anda akan merasa seksi
ketika rokok bertengger di antara
jari-jari Anda? Perhatikan dengan
seksama, para perokok aktif biasanya
memiliki noda kuning pada ujung
jari dan kukunya. Kabar baiknya,
noda ini cenderung memudar seiring
Anda berhenti merokok.
Rambut Rontok
Baik pria maupun wanita rambutnya
cenderung menipis seiring
bertambahnya usia. Namun yang
perlu Anda tahu, merokok dapat
mempercepat proses ini. Beberapa
penelitian menunjukkan, orang yang
merokok lebih mungkin mengalami
kebotakan. Para peneliti di Taiwan
bahkan telah mengidentifikasi
merokok sebagai faktor risiko yang
jelas untuk pola kebotakan pola pria
di Asia.
Katarak
Mata sangat rentan terhadap
jangkauan tembakau. Jika terlalu
sering terpapar asap rokok, mata
lebih mungkin katarak, yaitu daerah
berawan pada lensa mata yang
membuat cahaya dari mencapai
retina.
Psorias
Psoriasis adalah suatu kondisi kronis
pada kulit yang ditandai dengan
penebalan dan bercak bersisik.
Biasanya sering terjadi di lutut, siku,
kulit kepala, tangan, kaki, atau
punggung. Bercak bisa berwarna
putih, merah, atau perak. Studi
terbaru menunjukkan, perokok
memiliki risiko lebih besar terkena
psoriasis.
Mata Keriput
Panas dari pembakaran rokok dapat
menyipitkan mata untuk menjaga
asap masuk ke dalam mata.
Sementara itu, bahan kimia dari
inhalasi tembakau menyebabkan
kerusakan internal ke struktur kulit
dan pembuluh darah di sekitar mata
Anda.
Tulang Rapuh
Merokok meningkatkan risiko
mengembangkan lemah tulang atau
osteoporosis. Kondisi ini
meningkatkan risiko untuk patah
tulang termasuk tulang belakang,
menyebabkan tulang mengurva dan
kifosis (bungkuk).
Ester Sondang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar