Senin, 20 Mei 2013

Wew..! Siang Jadi Pengemis Malam Nginap di Hotel


Wew..! Siang Jadi Pengemis Malam
Nginap di Hotel - Kalau disebut
pengemis, pengemis yang satu ini
boleh dibilang pengemis mewah,
sejumlah warga Kota Juang Bireuen,
Aceh, mengaku terheran-heran
dengan perilaku pria berinisial Abd
50 tahun, warga Desa Blang Paseh,
Sigli, Pidie.
Pasalnya, pria tersebut mencari
nafkah dengan mengemis di
Bireuen. Tapi, pada malam hari ia
bersama istrinya, Njh 41 tahun,
justru menginap di hotel.
Pengemis bertubuh tambun dan
berjenggot pirang, dengan rambut
yang sudah ubanan itu, kini
dilaporkan mulai meresahkan
masyarakat Bireuen. Hasil
penelusuran Serambi Indonesia, si
pengemis sudah dua pekan
menginap di hotel tersebut.
"Kami heran ada pengemis tidur di
hotel. Kalau siang mengemis di
desa kami, padahal ia tampak
sehat dan segar bugar," ujar Yahya,
seorang warga.
"Setiap pagi kami temukan bapak
berjengot itu pakai baju koko, kain
sarung, dan peci haji bersama
istrinya sarapan pagi di sebuah
warung dekat hotel tempat ia
menginap," imbuh warga
Geulanggang Baroe, Kota Juang,
Bireuen.
Mustafa dan Amirul Mukminin dari
Desa Geulanggang Baroe juga
sependapat dengan Yahya. Mereka
berharap Pemkab Bireuen melalui
dinas terkait menertibkan
pengemis yang makin banyak
berkeliaran di kabupaten itu. Salah
satunya pengemis yang menginap
di hotel tersebut.
"Aneh tapi nyata, ada pengemis
yang hidup mewah dengan
menginap di hotel dan makan
mewah pula," pungkas Amirul.
Seorang petugas Hotel
Purnamaraya yang konfirmasi
Serambi Indonesia, membenarkan
Abd bersama istrinya sudah 14 hari
menginap di kamar bernomor 118.
Anehnya, kata seorang petugas
hotel, setiap Abd keluar hotel,
pintu kamarnya digembok dari luar,
sementara istrinya ditinggal di
kamar hotel.
"Dia biasanya pergi pagi,
terkadang pulangnya siang
membawa sebungkus nasi untuk
istrinya dan terkadang juga pulang
sore. Dia membayar sewa kamar Rp
75.000 per hari. Sikapnya juga
aneh dan egois serta sering ribut
dengan petugas hotel. Kadang-
kadang ia hanya mau membayar
sewa kamar kepada saya," kata
seorang resepsionis hotel yang
tidak mau namanya ditulis.
Abd terlihat bersama istrinya
sarapan pagi di sebuah warung
sebelah barat hotel tersebut. Ia
membayar dengan uang pecahan
ribuan yang sudah tergulung rapi.
Dia mengambil dari saku kanan
bajunya, yang diduga dari hasil
mengemis. Namun, pria asal Sigli
itu berbicara menggunakan bahasa
campuran Aceh-Indonesia, baik
dengan istri maupun warga.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja
dan Transmigrasi, Bireuen, Bustami
Hamid, mengatakan pihaknya akan
menertibkan para pengemis yang
berkeliaran di daerah itu yang
jumlahnya ratusan orang.
"Para pengemis tersebut 50 persen
berasal dari luar Kabupaten
Bireuen. Kami akan minta polisi,
TNI, dan Satpol PP atau aparat
gabungan untuk menertibkan
mereka," pungkasnya. | Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar