PIDATO
Bismilahirahmanirahim
Asalamualaikum wr.wb.
Salam sejahtera untuk
kita semua
Teman-teman sebangsa
setanah air yang saya cintai dan saya banggakan.
Alhmadulilah beberapa
waktu yang lalau kita telah memperingati hari yang sangat bersejarah di perjalanan
bangsa ini. 103 tahun Kebangkitan nasional.
Hari ini dengan hati
yang bersih dan jiwa yang terang, kita semua berdiri tegak sebagai warga Negara
kesatuan republik Indonesia, sebagai bangsa terbesar keempat di Dunia, sebagai
Negara demokrasi terbear ke tiga di Dunia, sebagai Negara kepulauan terbesar di
Dunia, dan sebagai Negara dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Karena itula pada
kesempatan yang baik ini saya mengajak teman-teman untuk menyampaikan rasa
hormat, terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para
pendiri dan pejuang. Yang telah mengantarkan kita semua pada tingkat kehidupan
bangsa yang lebih baik dewasa ini.
Kebangkitan nasional
dizaman sekarang atau yang di sebut dengan era globalisasi, dimana hampir
seluruh masyarakat terutama kaula muda kehidupannya kebanyakan berkiblat kearah
barat. Era globalisasi atau akselerasi dua dimensi, ruang dan waktu, dimana
waktu semakin dipersempit demikian juga dengan ruang yang semakin dipersingkat,
hal ini terjadi hampir disemua bidang dan kita takan pernah tau kapan
berhentinya. Mau tidak mau, kita semua harus terjun dan ikut dalam suasana
globalisasi tersebut.
Menilik kebelakang,
pada saat lahirnya kebangkitan nasional, yitu pada atnggal 20 mei 1908. Pada
saat itu masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia belum mengenal era
globalisasi. Pada saat itu bangsa Indonesia dijajah Belanda. Kita dihadapkat
dengan berbagai keterbatasan-keterbatasan, baik itu di bidang, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan lain-lain. Dan rakyat Indonesia ingin
membuka cakrawala dari belenggu keterbatasan-keterbatasan tersebut. Dan
timbulah rasa persatuan dan kesatuan untuk mencapai kemerdekaan. Maka
berdirilah Boedi Utomo pada tanggal 20 mei 1908, itu merupakan awal
didengungkannya semangat Kebangkitan Nasional.
Berkat perjuangan dan
pengorbanan mereka, hari ini kita dapat bersatu dalam tekad semangat kebangsaan
Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai pulau Rote,
Indonesia, yang 103 tahun lalu hanya mimpi, hanya konsep, kini telah menjadi
bangsa yang besar.
Sekarang kita berbicara
mengenai kula muda, diketahui “Fanuder” dari partai Boedi Utomo yaitu
pemuda-pemuda bangsa yang ingin merubah keadaan bangsanya kearah yang lebih baik.
Tetapi, pemuda pada era globalisasi pada saat ini yang dapat dilihat dri
sikapnya, banyak pemuda yang tidak memiliki sopan santun dan cenderung tidak
perduli terhadap bangsanya.
Langkah-langkah
pengaruh negatif dari era globalisasi terhadap kemajuan dan kebangkitan bangsa.
1.
Menumbuhkan semangat nasionalisme yang
teguh, misaknya mencintai produk dalam negeri.
2.
Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilia
pancasila sebaik-baiknya.
3.
Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama
dengan sebaik-baiknya.
Dengan
langkah-langkahanti sipasi tersebut diharapkan dapat mampu menangkis pengaruh
globalisasi yang dapat merubah rasa nasionalisme dalam tujuan kebangkitan
nasional untuk terus memajukan Bangsa kearah yang lebih baik.
Dari uraian tadi dapat
diambil beberapa pesan dari Kebangkitan Nasional.
1.
Dengan terus memperingati hari Kebangkitan
nasioanl maka rasa cinta Tanah Air akan selalu terpatri dalam sanubari kita.
2.
Dengan melestarikan sesuatu yang berhubungan
dengan sejarah bangsa, hal ini akan menjadi memori setiap kaula muda bahwa
untuk mencapai Kebangkitan Nasioanl. Para pemuda terdahulu harus bersusah payah
dalam mencapai kebangkitan Nasional tersebut.
Mungkin hanya itu yang
bisa saya sampaikan dalam rangka memperingati hari Kebangkitan Nasional.
Sekian, majulah
Indonesia
Wasalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar