BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Latar
Belakang adalah poin terpenting dalam penulisan laporan karya tulis ilmiah;
skripsi atau Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena Latar Belakang merupakan
gambaran dari seluruh isi laporan. Pembaca akan membaca seluruh laporan jika
penyajian Latar Belakang menarik pembaca atau bahkan langsung
menilai kualitas laporan hanya berdasarkan pennyajian Latar Belakang.
Pengaruh Latar
Belakang terhadap kualitas laporan yang sangat besar memberikan rambu-rambu
untuk tidak sembarangan dan tidak asal panjang dan lebar. Penulisan Latar
Belakang harus memuat beberapa poin penting dengan alur sebagai berikut :
1. Fenomena / Issue terbaru.
Mengemukakan
berbagai keadaan di masyarakat atau di kalangan tertentu yang berhubungan
dengan masalah yang akan di teliti. misalnya berbagai kebijakan pemerintah,
issue pendidikan, kenakalan remaja, prestasi siswa dll
2. Kondisi Ideal didukung Teori-teori
terbaru
Mengemukakan
kondisi yang diharapkan oleh siswa, masyarakat atau pemerintah didukung oleh
pemaparan berbagai kajian teori yang merujuk kondisi yang diinginkan atau
kondisi yang seharusnya.
3. Kondisi Empiris
Mengemukakan
kondisi yang terjadi terhadap obyek yang akan di teliti disertai berbagai bukti
yang mendukung terhadap pengungkapan kondisi tersebut.
4. Penemuan Masalah
Berdasarkan
pengungkapan kondisi ideal dan kondisi empiris (No. 2 dan No. 3) di atas maka
akan muncul ketimpangan antara keduanya yang kemudian akan di analisis dan di
teliti.
5. Alasan Penelitian
Pada
bagian akhir penulisan Latar Belakang kemukakan pentingnya penulisan dan
pentingnya pemilihan permasalahan yang di teliti.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENELITIAN
Apakah pengertian penelitian itu? Jika kamu bertanya pada
orang yang berbeda biasanya akan mendapati jawaban yang berbeda pula. Namun
meskipun berbeda tetap mampunyai maksud yang sama.
Menurut Yoseph dan Yoseph, 1979, penelitian adalah art
and science guna mencari jawaban terhadap suatu permasalahan. Karena seni dan
ilmiah maka penelitian juga akan memberikan ruang-ruang yang akan mengakomodasi
adanya perbedaan tentang apa yang dimaksud dengan penelitian.
Penelitian dapat juga diartikan sebagai cara pengamatan
atau inkuiri dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau
proseso penemuan, baik itu discovery maupun invention. Discovery diartikan
hasil temuan yang memang sebetulnya sudah ada, sebagai contoh misalnya penemuan
Benua Amerika adlah penemuan yang cocok untuk arti discovery. Sedangkan
invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang betul-betul
baru dengan dukungan fakta. Misalnya hasil Kloning dari hewan yang sudah mati
dan dinyatakan punah, kemudian diteliti untuk menemukan jenis yang baru
Penelitian adalah proses ilmiah yang mencakup sifat
formal dan intensif. Karakter formal dan intensif karena mereka terikat dengan
aturan, urutan, maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Intensif dengan menerapkan ketelitian dan
ketepatan dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil yang dapat
dipertanggung jawabkan, memecahkan problem malalui hubungan sebab dan akibat,
dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil sama.
Pengertian Penelitian menurut Kerlinger (1986) adalah proses penemuan yang
mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada
teori dan hipotesis atau jawaban sementara. Beberapa karakteristik penelitian
sengaja ditekankan oleh kerlinger agar kegiatan penelitian memang berbeda
dengan kegiatan profesional lainnya. Penelitian berbeda dengan kegiatan yang
menyangkut tugas-tugas wartawan yang biasanya meliput dan melaporkan berita
atas dasar fakta. Pekerjaan mereka belum dikatakan penelitian, karena tidak dilengkapi
karakteristik lain yang mendukung agar dapat dikatakan hasil penelitian, yaitu
karakteristik mendasarkan pada teori yang ada dan relevan dan dilakukan secara
intensif dan dikontrol dalam pelaksanaannya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
penelitian adalah penelitian yang dilakukan harus secara sistematis
mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara sistematis,
dikontrol dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang
ada.
B.
HAKIKAT
PENELITIAN
Penelitian atau riset adalah
terjemahan dari bahasa Inggris research, yang merupakangabungan dari kata re
(kembali) dan to search (mencari). Beberapa sumber lain menyebutkan
bahwaresearch adalah berasal dari bahasa Perancis recherche.Intinya hakekat
penelitian adalah “mencarikembali”.Definisi tentang penelitian yang muncul
sekarang ini bermacam-macam, salah satu yangcukup terkenal adalah menurut
Webster’s New Collegiate Dictionary yang mengatakan bahwapenelitian adalah
“penyidikan atau pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya investigasi
ataueksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas
teori atau dalil yang telahditerima”.Dalam buku berjudul Introduction to
Research, T. Hillway menambahkan bahwa penelitianadalah “studi yang dilakukan
seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadapsuatu
masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut”.
Ilmuwan lainbernama Woody memberikan gambaran bahwa penelitian adalah “metode
menemukan kebenaranyang
dilakukan dengan critical thinking (berpikir kritis)”.Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau
non-ilmiah (unscientificmethod). Tapi kalau kita lihat dari definisi diatas,
penelitian banyak bersinggungan dengan pemikirankritis, rasional, logis
(nalar), dan analitis, sehingga akhirnya penggunaan metode ilmiah
(scientificmethod) adalah hal yang jamak dan disepakati umum dalam penelitian.
Metode ilmiah juga dinilailebih bisa diukur, dibuktikan dan dipahami dengan
indera manusia. Penelitian yang menggunakanmetode ilmiah disebut dengan
penelitian ilmiah (scientific research).
1. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang berguna untuk memperoleh penemuan-penemuanyang tidak terduga
sebelumnya dan membangun kerangka teoritis baru. Penelitian kualitatif
biasanyamengejar data verbal yang lebih mewakili fenomena dan bukan angka-angka
yang penuhprosentaase dan merata yang kurang mewakili keseluruhan fenomena.
Dari penelaitian kualitatif tersebut, data yang diperoleh dari lapangan
biasanya tidak terstruktur dan relative banyak, sehinggamemungkinkan peneliti
untuk menata, mengkritis, dan mengklasifikasikan yanglebih menarik
melaluipenelitian kualitatif. Istilah penelitian kualitatif, awalnya beraasal
dari sebuah pengamatanpengamatan kuantitatif yang dipertentangkan dengan
pengamatan kualitatif (Suwardi Endraswara,2006:81).Menurut Brannen (1997:9-12),
secara epistemologis memangada sedikit perbedaan antarapenelitian kualitatif
dan kuantitatif. Jika penelitian kuantitatif selalu menentukan data dengan
variabel-veriabel dan kategori ubahan, penelitian kualitatif justru sebaliknya.
Perbedaan penting keduanya,terletak pada pengumpulan data. Tradisi kualitatif,
peneliti sebagai instrument pengumpul data,mengikuti asumsi cultural, dan
mengikuti data.Penelitian kualitatif (termasuk penelitian historis dan
deskriptif)adalah penelitian yang tidakmenggunakan model-model matematik,
statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai denganmenyusun asumsi dasar
dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Asumsi danaturan
berpikir tersebut selanjutnya diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan
danpengolahan data untuk memberikan penjelasan dan argumentasi. Dalam
penelitian kualitatif informasiyang dikumpulkan dan diolah harus tetap obyektif
dan tidak dipengaruhi oleh pendapat penelitisendiri. Penelitian kualitatif
banyak diterapkan dalam penelitian historis atau deskriptif.
Penelitiankualitatif mencakup berbagai pendekatan yang berbeda satu sama lain
tetapi memiliki karakteristikdan tujuan yang sama. Berbagai pendekatan tersebut
dapat dikenal melalui berbagai istilah seperti:penelitian kualitatif, penelitian
lapangan, penelitian naturalistik, penelitian interpretif,
penelitianetnografik, penelitian post positivistic, penelitian fenomenologik,
hermeneutic, humanistik dan studikasus. Metode kualitatif menggunakan beberapa
bentuk pengumpulan data seperti transkripwawancara terbuka, deskripsi
observasi, serta analisis dokumen dan artefak lainnya. Data tersebutdianalisis
dengan tetap mempertahankan keaslian teks yang memaknainya. Hal ini dilakukan
karenatujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena dari sudut
pandang partisipan, kontekssosial dan institusional. Sehingga pendekatan
kualitatif umumnya bersifat induktif.
Penelitian kualitatif adalah satu
model penelitian humanistik, yang menempatkan manusia sebagaisubyek utama dalam
peristiwa sosial/budaya. Jenis penelitian ini berlandaskan pada
filsafatfenomenologis dari Edmund Husserl (1859-1928) dan kemudian dikembangkan
oleh Max Weber (1864-1920) ke dalam sosiologi. Sifat humanis dari aliran
pemikiran ini terlihat dari pandangan tentangposisi manusia sebagai penentu
utama perilaku individu dan gejala sosial. Dalam pandangan Weber,tingkah laku
manusia yang tampak merupakan konsekwensi-konsekwensi dari sejumlah
pandanganatau doktrin yang hidup di kepala manusia pelakunya. Jadi, ada
sejumlah pengertian, batasan-batasan, atau kompleksitas makna yang hidup di
kepala manusia pelaku, yang membentuk tingkahlaku yang terkspresi secara
eksplisit.
2.
Penelitian Kuantitatif
Menurut August Comte (1798-1857)
menyatakan bahwa paradigma kuantitatif merupakan satupendekatan penelitian yang
dibangun berdasarkan filsafat positivisme. Positivisme adalah satu
aliranfilsafat yang menolak unsur metafisik dan teologik dari realitas sosial.
Karena penolakannya terhadapunsur metafisis dan teologis, positivisme kadang-kadang
dianggap sebagai sebuah varian dariMaterialisme (bila yang terakhir ini
dikontraskan dengan Idealisme).Dalam penelitian kuantitatif diyakini, bahwa
satu-satunya pengetahuan (knowledge) yang validadalah ilmu pengetahuan
(science), yaitu pengetahuan yang berawal dan didasarkan padapengalaman
(experience) yang tertangkap lewat pancaindera untuk kemudian diolah oleh
nalar (reason). Secara epistemologis, dalam penelitian kuantitatif
diterima suatu paradigma, bahwa sumber pengetahuan paling utama adalah
fakta yang sudah pernah terjadi, dan lebih khusus lagi hal-hal yangdapat
ditangkap pancaindera (exposed to sensory experience). Hal ini sekaligus
mengindikasikan,bahwa secara ontologis, obyek studi penelitian kuantitatif
adalah fenomena dan hubungan-hubunganumum antara fenomena-fenomena (general
relations between phenomena). Yang dimaksud denganfenomena di sini adalah
sejalan dengan prinsip sensory experience yang terbatas pada externalappearance
given in sense perception saja. Karena pengetahuan itu bersumber dari fakta
yangdiperoleh melalui pancaindera, maka ilmu pengetahuan harus didasarkan pada
eksperimen, induksidan observasi (Edmund Husserl 1859-1926).Sejalan dengan
penjelasan di atas, secara epistemologi, paradigma kuantitatif
berpandanganbahwa sumber ilmu itu terdiri dari dua, yaitu pemikiran rasional
data empiris. Karena itu, ukurankebenaran terletak pada koherensi dan
korespondensi. Koheren besarti sesuai dengan teori-teoriterdahulu, serta
korespondens berarti sesuai dengan kenyataan empiris. Kerangka pengembanganilmu
itu dimulai dari proses perumusan hipotesis yang deduksi dari teori, kemudian
diuji kebenarannyamelalui verifikasi untuk diproses lebih lanjut secara
induktif menuju perumusan teori baru. Jadi, secaraepistemologis, pengembangan
ilmu itu berputar mengikuti siklus; logico, hypothetico, verifikatif.
3. Tindakan
Tindakan adalah suatu perbuatan yang
dilakukan dalam penelitian guna mencapai penelitian yangsenpurna. Tindakan ini
dimaksudkan agar peneliti mengetahui dengan jelas bahwa ada beberapaketentuan
dalam melakukan tindakan penelitian. Seperti halnya penelitian kualitatif dan
kuantitatif,tindakan termasuk aspek yang perlu dikaji oleh seorang peneliti.
Tindakan merupakan salah satu ketentuan dalam penelitian.
BAB III
PENUTUP
penelitian
adalah penelitian yang dilakukan harus secara sistematis mengikuti
aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara sistematis, dikontrol dan
mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada. Baik
penelitian secara kualitatif ataupun kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA
buku
metodologi penelitian pendidikan, Prof. Sukardi, Ph.D.
http://www.scribd.com/doc/9378337/PENELITIAN
http://ekagurunesama.blogspot.com/2011/04/cara-menulis-latar-belakang-penelitian.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar