BAB
I
A. DEFENISI
SISTEM
Sistem
secara sederhana dapat didefenisikan sebagai suatu kumpulan objek – objek yang
terangkai dalam interaksi dan saling ketergantungan yang teratur.
Ada beberapa pendapat mengenai system:
-
LOWDING VON BARTALANFY.
Sistem
merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi
diantara unsur – unsur tersebut dengan lingkungan.
-
ANATOL RAPORT.
System
adalah sekumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
-
L. ACKOF.
System
adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisisk yang terdiri dari bagian –
bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
B. KLASIFIKASI
SISTEM
a. deterministic
system.
System
dimana operasi – operasi yang terjadi didalamnya dapat ditentukan/ diketahui
dengan pasti.
b. Probalistik
system.
System
yang inpu dan prosesnya dapat didefenisikan, tetapi output yang dihasilkan
tidak dapat ditentukan dengan pasti ( selalu ada sedikit kesalahan /
penyimpangan terhadap ramalan jalanya system )
C. OPEN
SISTEM.
Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau
informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi,
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan
eksistensinya.
D. CLOSED SISTEM
Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami
pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem
tersebut.
E. RELATIVELY CLOSED SISTEM
Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk
menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima
pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu .
F. NATURAL
SISTEM
Sistem
yang dibentuk dari kejadian alam.
G. MANNED
SISTEM
Sistem
penjelasan tingkah laku yang meliputi keikut sertaan manusia. Sistem ini dapat
digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut :
1. Sistem manusia-manusia.
2. Sistem manusia-mesin.
3. Sistem mesin-mesin.
Perancang sistem lebih banyak menggunakan metode ”
Relatively Closed dan
Deterministik Sistem “, karena sistem ini dalam
pengerjaannya lebih mudah meramalkan hasil yang akan diperoleh dan lebih mudah
diatur dan diawasi.
BAB II
A.
CIRI- CIRI SISTEM
1.
Organisasi.
1. Interaksi.
- Interdependensi.
3. Integrasi.
B.
KONSEP
DASAR INFORMASI
-
DATA
Data adalah fakta dan angka yang tidak sedang digunakan pada
proses keputusan, dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan
diarsipkan tanpa maksud segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.
Data adalah fakta atau apaun yang dapat digunakan sebagai
input dalam menghasilkan informasi. Saat ini data tidak harusselalu dalam
bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat tapi bias juga dalam
bentuk suara, gambar diam atau bergerak, baik dalam bentuk dua atau tiga
dimensi.
Dalam pengembagan system informasi orang banyak terjebak
dalam situasi dimana mereka mengumpulkan data terlebh dahulu tanpa tahu
informasi yang diperlukan. Dalam menghasilkan informasi kita terlebih dahulu
harus tahu bagaimana mengolah suatu data menjadi informasi setelah itu
selanjutnya kita harus tahu informai apa yang diperlukan.
-
INFORMASI
informasi
adalah sekumpulan data yang telah diambil kembali, diolah, dan digunakan untuk
kesimpulan, argumentasi atau sebagai dasar peramalan dan pengambilan keputusan.
Dengan kata lain, data adalah bahan mentah informasi.
Tiga kemungkinan dalam proses peristiwa menjadi informasi
1.
informasi
dari hasil pengolahan yang dilakukan oleh seseorang diterima kembali oleh orang
yang sama dan selanjutnya beberapa detik kemudian diolah untuk menghasilkan
informasi yang lain.
2.
Peristiwa
tertangkap oleh seseorang, kemudian diberikan kepada orang lain.
- Proses pengolahan dilakukan dengan menggunakan alat selain otak manusia dan pengolahan yang terjadi mungkin terjadi lebih dari satu kali proses pengolahan walaupun demikian pada akhirnya informasi hasil pengolahan tersebut akan kembali pada manusia.
C.
KOLERASI
UNSUR – UNSUR DAKWAH DENGAN SYSTEM INFORMASI
Unsure-unsure dakwah yang terdiri
dari, da`I, mad`u, metode, materi, dan media. Semuannya berhubungan dengan
system informasi, dimana dengan system informasi kita bisa merencanakan segala
hal yang berkaitan dengan proses dakwah. Semuanya dapat diuraikandan dijelaskan
sebagai berikut;
Urgensi Informasi dalam Dakwah Islam
- Pengambilan keputusan,
- Penyusunan perencanaan,
- Pengawasan,
- Evaluasi,
- Perumusan kebijakan
sangat memerlukan data dan informasi sebagai bahan
pendukung.
Urgensi Mengenal Karakteristik Pesan moral Mad`u
- Dasar Motivasi
- Memilih Materi
- Memilih Metoda
- Memilih Media dan Sarana
- Karakteristik Mad’u
Kedudukan Sistem Informasi dalam pelaksanaan Dakwah
menempati posisi yang signifikan dan strategis mengingat fungsi utamanya yang
akan mengelola seluruh data/informasi perkembangan maupun hasil-hasil
pelaksanaan kegiatan Dakwah di lapangan. Melalui SID diharapkan akan menjadi
sarana yang efektif untuk memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan serta hasil
kegiatan program Dakwah secara keseluruhan
Pada akhirnya, akurasi data serta informasi yang dihasilkan
dari tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
pengambilan kebijakan dan keputusan stakeholders Dakwah dalam rangka perbaikan
dan upaya penyempurnaan kinerja program Dakwah. Tingkat validitas dan
realibilitas SIM Dakwah sangat bergantung kepada penerapan manajemen data
di semua tingkatan pelaku, oleh karena itu untuk menjamin agar pengelolaan
manajemen data di semua tingkatan termonitor dengan baik.
Unsur-unsur Dakwah
Unsur-unsur dakwah dalam kaitannya dengan sistem informasi
dakwah, pada hakikatnya tidak memiliki perbedaan dengan unsur-unsr dakwah.
Dalam Dasar-dasar Ilmu Dakwah, Pendekatan Filosofis & Praktis karya
Enjang AS, unsur-unsur dakwah dalam proses dakwah terdiri dari da'i (pelaku
dakwah), maudu' (materi dakwah), uslub (metode dakwah), washilah (media
dakwah), mad'u (objek dakwah) dan tujuan dakwah. Semua ini adalah unsur pokok
dakwah yang berarti harus ada dan tidak bisa dipisahkan dalam proses dakwah
sendiri, peran masing-masing unsur amat berkaitan dan saling mendukung antara
satu dengan yang lainnya. Ada juga yang disebut sebagai iltizam,
Semangat memberikan kemudahan bagi pelaku dan penerima pesan dakwah mungkin merupakan salah satu atau sebagian harapan dengan adanya sistem yang memungkinkan setiap orang dengan mudah dan leluasa mengakses materi dakwah. Lewat media apapun, dakwah seharusnya mampu dihadirkan dengan indah. Sistem informasi dalam kaitannya dengan unsur-unsur dakwah, bisa jadi merupakan media 'brangkas' bagi materi-materi dakwah yang masih bersifat hard copy, atau juga receiver keluhan, tanggapan, atau sharing mad'u pada lembaga dakwah (feedback).
Semangat memberikan kemudahan bagi pelaku dan penerima pesan dakwah mungkin merupakan salah satu atau sebagian harapan dengan adanya sistem yang memungkinkan setiap orang dengan mudah dan leluasa mengakses materi dakwah. Lewat media apapun, dakwah seharusnya mampu dihadirkan dengan indah. Sistem informasi dalam kaitannya dengan unsur-unsur dakwah, bisa jadi merupakan media 'brangkas' bagi materi-materi dakwah yang masih bersifat hard copy, atau juga receiver keluhan, tanggapan, atau sharing mad'u pada lembaga dakwah (feedback).
BAB III
KESIMPULAN
Unsur-unsur dakwah yang terdiri
dari, da`I, mad`u, metode, materi, dan media. Semuanya berhubungan dengan
system informasi, dimana dengan system informasi kita bisa merencanakan segala
hal yang berkaitan dengan proses dakwah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar