Kamis, 06 Juni 2013

NASA Temukan Lubang Terbesar di Matahari


Lubang itu terbentuk oleh wilayah
kepadatan rendah plasma matahari.
Foto Matahari dari jarak terdekat
Muhammad Chandrataruna, Amal
Nur Ngazis | Rabu, 5 Juni 2013,
16:30 WIB
VIVAnews - Pusat pengamatan
matahari di Badan Antariksa As
(NASA), Solar Dynamic Observatory
(SDO), menangkap sebuah lubang
yang diklaim terbesar pada
permukaan matahari pada akhir
pekan lalu.
SDO berfungsi menyaring sinar
ultraviolet ekstrem matahari. Celah
itu disebut lubang koronal, dilansir
Foxnews, 5 Juni 2013.
Meski fenomena lubang itu sudah
pernah diketahui sebelumnya,
penampakan kali ini tergolong
istimewa. NASA mengatakan, lubang
itu merupakan lubang koronal
terbesar setelah mengamati atmosfer
matahari selama lebih dari setahun.
Lubang koronal itu terbentuk oleh
wilayah kepadatan rendah dari
plasma panas matahari.
Dikatakan, koronal rendah matahari
menyusup dengan medan magnetik
kuat. Beberapa koronal rendah itu
memutar atau tertutup sehingga
menjadikannya tampak cantik.
Sementara putaran koronal terang
yang terperangkap gas super panas
menghasilkan sejumlah besar sinar
ulltraviolet ekstrem. Radiasi
dihasilkan tingkat jutaan plasma.
Namun, ada juga garis medan
terbuka yang menjadi salah satu
akhir dari magnetik yang berubah
terus menerus dalam fotosfer
matahari.
Area garis medan terbuka atau
lubang koronal beraksi seperti
selang api, yang meledakkan plasma
matahari ke ruang angkasa.
Area ini merupakan sumber angin
matahari tercepat yang
mengakselerasikan material matahari
menuju Bumi, yang hanya
membutuhkan waktu 2-3 hari hingga
sampai ke Bumi.
Melalui pengamatan SDO, lubang
koronal yang tampak gelap karena
adanya kepadatan yang rendah dari
tingkat jutaan plasma menghasilkan
radiasi sinar ultraviolet ekstrem
(EUV).
Dan, hal yang mengejutkan, dari
pengamatan SDO, matahari benar-
benar muncul dengan punya lubang.
Kini peneliti dapat mengharapkan
peningkatan frekuensi jilatan
matahari dan letupan koronal massa
(CME) karena medan magnetik
matahari semakin ditekan.
Meski maksimal matahari kurang
aktif dari yang diperkirakan,
matahari menghasilkan beberapa
jilatan dan CME yang kuat.

© VIVA.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar