Jumat, 14 Juni 2013

SIAP-SIAP, BBM SUBSIDI AKAN NAIK SETELAH 17 JUNI


Siap-Siap, BBM Subsidi Akan Naik
Setelah 17 Juni - Jakarta -
Pemerintah memberikan sinyal
kenaikan harga BBM subsidi yaitu
premium menjadi Rp 6.500/liter
dan solar menjadi Rp 5.500/liter
akan berlaku setelah 17 Juni 2013,
atau usai pengesahan APBN
Perubahan (APBN-P) 2013.
Seperti diketahui, kenaikan harga
BBM subsidi akan dilakukan usai
APBN-P 2013 disetujui yang isinya
terdapat anggaran kompensasi
rakyat miskin, termasuk bantuan
langsung tunai sementara
masyarakat (Balsem).
"Ada administrasi, tidak bisa saat
diketok tanggal 17 Juni, langsung
ada DIPA-nya segala macam. Jadi
BBM naik segera setelah tanggal
17," tegas Menteri Keuangan Chatib
Bsri di kantornya, Jalan Wahidin
Raya, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Namun, Chatib masih enggan
menyebutkan tanggal pasti
kenaikan komoditas tersebut.
Pasalnya, kebijakan ini sepenuhnya
ditentukan Presiden.
"Yang memutuskan adalah Presiden
karena APBN-P Balsem-nya itu
sudah disetujui di panja belanja
untuk 4 bulan, tapi kapannya, ini
sepenuhnya wewenang Presiden,"
tegasnya.
Chatib menjelaskan dengan
kenaikan harga BBM subsidi ini,
maka pemerintah dapat menekan
defisit negara dari dua sektor yaitu
neraca perdagangan dan anggaran
negara.
Untuk defisit neraca perdagangan,
lanjut Chatib, dengan kenaikan
harga BBM bersubsidi diharapkan
dapat mengurangi impor minyak.
"Kalau porsi menurun maka porsi
migas itu akan turun, neraca
perdagangannya membaik. Maka
tenakan pada rupiah akan
menurun," paparnya.
Sementara dari sisi defisit
anggaran, tambah Chatib, dengan
naiknya harga BBM subsidi, maka
disparitas harga antara BBM
bersubsidi dengan BBM non
subsidi bisa dikurangi. Dengan
demikian, penyelundupan minyak
pun juga turut berkurang sehingga
anggaran negara untuk subsidi
konsumsi akibat penyelundupan ini
pun bisa dikurangi.
"Kenapa orang menyelundupkan?
Karena ada perbedaan harga,
karena ada perbedaan harga, maka
semakin besar keinginan orang
untuk menyelundupkan. Jadi kalau
BBM itu dinaikkan itu disparitas
harga makin kecil, maka keinginan
orang untuk nyelundup berkurang
akibatnya porsi orang konsumsi
BBM akan menurun," tandasnya.
Premium Rp 6.500 dan Solar Rp
5.500, Tarif Angkutan Naik 20%-25%
Kenaikan harga BBM jenis premium
menjadi Rp 6.500 per liter dan
solar jadi Rp 5.500 per liter
dipastikan akan mengerek tarif
angkutan umum sangat signifikan.
Hasil pertemuan antara pengusaha
operator angkutan umum, akan
terjadi kenaikan hingga 20%-25%.
"Kemarin sudah ada pertemuan,
kenaikan itu berkisar 20%-25%
untuk semua. Tapi tentu ada
spesifiknya," jelas Wakil Menteri
Perhubungan Bambang Susantono
di sela-sela acara pertemuan
puncak Forum Pemred di Nusa Dua,
Bali, Jumat (14/6/2013).
Bambang proyeksi besaran kenaikan
tarif tersebut belum secara spesifik,
sangat tergantung dengan jenis
angkutannya dan kepastian besaran
kenaikan harga BBM subsidi.
Pemerintah sejatinya, kenaikan
harga BBM subsidi tak langsung
disambut kenaikan tarif angkutan
umum.
"Kita pengennya kan jangan naik,
tapi operator inginkan naik sedikit.
Kalaupun naik, kita juga ingin
bilang ke mereka sesuai dengan
daya beli masyarakat. Kalau nggak
angkutan umum ini semua
ditinggalin," katanya.
Ia memperkirakan para operator
angkutan umum yang sudah lama
tak menaikkan tarif, dengan adanya
kenaikan harga BBM subsidi akan
langsung menyesuaikan tarif.
"Biasanya yang paling tinggi
naiknya adalah yang tarifnya sudah
lama belum naik. Rasanya kereta
nggak naik deh," katanya(hen/syu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar